Sadar Penyumbang Emisi Karbon, Coldplay Gunakan Listrik EBT untuk Konser Musik

Michelle Clysia Penulis

23 Januari 2024

total-read

1

3 Menit membaca

Sadar Penyumbang Emisi Karbon, Coldplay Gunakan Listrik EBT untuk Konser Musik

Kepedulian Coldplay terhadap isu lingkungan dan energi tinggi. Hal itu terlihat dari komitmen mereka untuk mengurangi sebanyak 50 persen emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas penyelenggaraan konsernya.

Pada tur bertajuk The Music Of The Spheres Tour tahun 2022, grup musik asal Inggris itu mengklaim mampu mengurangi emisi karbon hingga 47 persen dari tur sebelumnya tahun 2016–2017. Angka pengurangan emisi tersebut tervalidasi oleh Prof John E Fernandez dari MT Environmental Solutions Initiative.

“Ini menjadi sebuah permulaan yang baik dan staf kami harus berbangga akan hal ini, tapi (upaya penurunan emisi) masih (terus dilakukan sehingga) bisa ditingkatkan,” kata mereka dikutip sebagaimana dilansir laman resminya, www.coldplay.com pada Selasa 03 Oktober 2023.

Seperti diketahui, Tyndall Centre for Climate Research melaporkan, aktivitas sebuah konser musik menyumbang setidaknya mencapai 405 ribu ton untuk setiap kali penyelenggaraan. Sumber emisi tersebut–sebagaimana dilaporkan Carbon Credits–berasal dari aktivitas di venue (lokasi) konser dan perjalanan para penonton konser.

Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI), Dino Hamid membenarkan laporan tersebut. Menurutnya, konser berskala besar (dari musisi internasional) menjadi sumber emisi karbon terbesar. Sayang, asosiasi belum mencatat untuk besaran pastinya.

“Yang pasti cukup banyak (emisi karbon–termasuk sampah–yang dihasilkan), sehingga bagi kami (keduanya) menjadi beban atau kendala dalam penyelenggaraan konser,” ujar Dino dikutip Alinea.

Aksi nyata Coldplay terlihat saat konser di Stadion Hampden Park, Glasgow, Skotlandia, Inggris Raya pada 23–24 Agustus 2022. Seperti konser-konser pada umumnya, mereka menampilkan layar besar di panggung selama pertunjukan. Perbedaannya, layar tersebut menampilkan indikator baterai listrik yang konsumsi energinya berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) atau energi angin dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Mereka ikut memasang panel surya terpisah di belakang panggung dan sekitar stadion untuk menyuplai kebutuhan listrik di lokasi konser. Pasokan listriknya juga berasal dari perangkat lantai panggung (kinetic dance floor) dan sepeda statis melalui lompatan dan kayuhan para penonton sepanjang konser berlangsung.

Meski listrik yang mereka gunakan untuk konser belum 100 persen menggunakan energi baru terbarukan (EBT), Coldplay menjadi salah satu contoh bagaimana industri musik dapat berkontribusi dalam gerakan transisi energi. Komitmen mereka untuk menginisiasi penggunaan EBT saat konser berdampak positif terhadap para penggemar (fans).

“Kami mencoba untuk menunjukkan, yang memang butuh waktu, bahwa bersih dan hijau itu bagus untuk bisnis. Ini bukan hanya tentang sesuatu yang digunakan untuk amal ya, bukan juga berarti bahwa kita mentolerir kualitas dalam hidup, tetapi ini adalah sesuatu yang secara alami mestinya ada di dalam sebuah bisnis,” ujar Chris Martin lewat wawancara bersama Najwa Shihab.

Peneliti Center of Food, Energi, and Sustainable Development Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Dhenny Yuartha Junifta mengatakan, musisi internasional ternama bisa menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menyelenggarakan konser menggunakan EBT.

”Pesohor dapat menggerakkan kesadaran individu agar makin masif sekaligus menggugah pengambil kebijakan untuk aware meski tidak serta-merta mengubah (perilaku) secara langsung,” tutur Dhenny dikutip Kompas

Konser Coldplay di Indonesia diadakan pada 15 November 2023 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Co-founder dan COO PK Entertainment, Harry Sudarma mengatakan, pihaknya–selaku promotor musik–siap dan telah membahas komitmen Coldplay yang ingin menggunakan EBT untuk konser tersebut.

“Banyak hal yang sangat diperhatikan dan sangat dijunjung dari band yang juga mesti harus kami hargai,” ujar Harry dikutip CNN Indonesia, Selasa 03 Oktober 2023.

#coldplay#ebt#emisi-karbon#konser

Populer

Terbaru